Outlet ramen yang ada di bagian belakang Alam Sutera ini memang tidak terlalu mencolok sehingga mudah terlewatkan.
Waktu kunjungan pertama kesini agak kecewa sih karena mie nya kematangan sehingga lembek dan sama sekali tidak menyenangkan waktu di kunyah
Yoiko Ramen, a Jiro like type of ramen. Info about Jiro is in this link: Jiro
 |
| Yoiko Ramen |
Setelah kunjungan pertama, istri saya yang kecewa agak malas untuk kembali kesini. Setelah melalui berbagai macam bujukan akhirnya istri saya mau juga diajak kembali kesini. Hal pertama yang saya minta ke waitress nya adalah: "Mie nya jangan terlalu matang!!!!"
Dikunjungan saya yang kedua ini, saya mencoba untuk kembali ke tipe rame basic yang ada dimenu. Dalam hal ini adalah Shoyu Ramen.
 |
| Shoyu Ramen |
Secara mengejutkan tipe mie nya agak berbeda dari yang pertama saya makan. Lebih tebal dan bulat, tekstur nya juga menyenangkan untuk di kunyah. Rasa dari sup nya juga lebih nikmat dari berbagai macam sup Shoyu ramen yang pernah saya makan sebelumnya. Kalau yang lain cenderung lebih gurih (sudah di-Indonesiakan menurut saya), kalau yang ini asin dengan sisipan rasa manis dari kaldu dagingnya. Untuk toppingnya sapa pilih yang pork.
Setelah kunjungan ini, saya bisa meyakinkan bahwa saya akan kembali kesini lagi. Harganya pun termasuk murah untuk makanan sekelas ini (Shoyu ramen porsi regular hanya Rp 38000, yang large tidak sampai Rp 50000).
FYI, ini restoran yang teman-teman yang muslim lebih baik bertanya soal proses masaknya di campur apa tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar