Minggu, 18 Maret 2012

Sunday Morning Breakfast

Kami berdua selama 2  minggu ini masih konsisten untuk sarapan disini. Cuma bedanya, kali ini saya memutuskan untuk mencoba menu lain di Bakmi Singkawang ini.

Kwetiaw yang saya pesan, ternyata berbeda dari bayangan saya. Saya kita mirip dengan bakmi kuah nya cuma ganti dari bakmi menjadi kwetiaw. Yang data ternyata kwetiaw yang diberi bumbu kecap asin++ tanpa kuah. Ternyata, versi yang saya bayangkan itu namanya adalah: Kwetiaw Kuah.
Kwetiaw at Bakmi Singkawang
Tanggung sudah datang, saya pun diam saja dan mulai makan. Ternyata lebih enak dari dugaan saya. Ditambah lemon cui dan acar cabai rawit akan lebih nikmat.

Saat akan memesan porsi berikutnya, istri saya mengajak saya untuk melanjutnya makan pagi kami di tempat lain. Ada satu tempat nasi campur yang kami cari cuma selalu terlewat (Nasi Campur Akay). Setelah berputar-putar akhirnya ketemu. Hainam Campur langsung dipesan tanpa ragu.

Hainam Campur + Sayur Bakut

Hainam Campur
Nasi Campur memang biasanya datang dengan sayur bakut. Dan hainam campur disini ternyata varian dagingnya cukup banyak.

Sayangnya, yang ini melesat dari sasaran. Ekspektasi untuk melanjutkan kenikmatan pupus sampai disini. Disayangkan kuping babi, cashu merah, babi panggang, dan siomaynya rasanya biasa saja. Bumbunya terlalu tipis. Yang impesif cuma sate babi nya saja. Saya pribadi tidak akan kembali kesini dengan sengaja.

Akhirnya kami pun memutuskan pulang kerumah kami. Namun, diperjalanan kami menemukan ada warung yang menyajikan soto madura gubeng (di Surayaba, soto gubeng di klaim sebagai soto paling enak disana).
Tanpa ba-bi-bu, soto campur jadi bahan experimen.

Soto Madura Campur
Soto yang datang tampak lebih bagus dari dugaan saya. Kuahnya kuning keruh, dan aroma kunyit yang kuat (perasaan saya sih kunyit). Dagingnya sendiri cukup embuk dan enak. Tapi yang harus mendapat sorotan adalah usus dan babat nya. Benar-benar empuk dan penuh bumbu. Tampaknya tempat ini lolos tes ke-Surabaya-an oleh istri saya.

Tidak ada komentar: