Sabtu, 28 April 2012

Great Dinner of Tangerang

Saya masih terkesan dengan makan malam luar biasa yang istri saya nikmati sepanjang minggu kemarin. Dua dibawah ini merupakan yang paling saya nikmati.

Ayam Goreng Borobudur merupakan tempat yang harus dituju apabila anda ingin makan ayam goreng enak. Tetapi, bukan berarti menu-menu lainnya disini kurang enak.

Udang goreng mentega merupakan menu wajib saya dan istri saya apabila makan disini (terutama istri saya).

Udang Goreng Mentega
Udang yang dimasak mentega dengan aksen manis dan aroma jeruk nipis. Sangat enak di makan dengan nasi hangat maupun di gado saja.


  Saya sendiri masih setia dengan ayam gorengnya. Garing dan gurih ditambah nasi hangat pulen.

Ayam Goreng Borobudur
Remah kremes nya yang gurih menambah nikmat makan dengan nasi putih. 


Karena garing, banyak tulang yag bisa dikunyah. Ayam kampung walaupun dagingnya tipis, tapi sempurna untuk ayam goreng. Kalau ada yang lebih enak daripada ini, kabari saya.


Makan malam kedua yang enak juga adalah di Chinese Food 78 di Poris Indah. Untuk kunjungan yang ini saya memesan ayam goreng rica-rica dan song sui caysim.

Ayam goreng rica-rica nya luar biasa. Garing renyah tapi tidak kering didalamnya. Bumbu rica-rica nya yang dimasak bergaya chinese juga luar biasa.


Istri saya yang sebenarnya kurang menyukai ayam pun makan dengan lahap. Rasanya memang mengejutkan enaknya.

Ayam Goreng Rica-rica
Menu kedua kami, song sui caysim juga enak. Agak berbeda dengan song sui sawi asin yang saya pesan sebelumnya. Yang ini lebih gurih dan ringan kaldunya. 

Song Sui Caysim
Isiannya masih daging babi, hati babi, usus babi dan kuping babi. Mengutip bapak mertua saya "Fabolous Food". 


Saya masih penasaran dengan menu-menu lainnya dari tempat ini.

Ramen Bioskop VS Ramen Pinggir Jalan

Jangan berharap banyak ketika makan ramen atau bakmi di tempat yang memang tidak secara khusus jualan ramen atau bakmi.

Ketika saya nonton film Battleship, sambil menunggu kita memutuskan untuk makan malam di restoran bioskop XXI di Mall Living World Alam Sutera. Istri saya sudah bilang untuk tidak mencoba ramennya. 

Tapi.... saya sudah kadung ingin jadi saya pesan...... Ketika datang.... wangi dan penampilannya agak meragukan sebagai ramen....

Spicy Beef Ramen
Saya tidak akan menyebut ini sebagai ramen.... walaupun rasanya enak. Ini lebih cocok disebut Korean Spicy Beef Noodle. Walaupun enak, saya tidak yakin akan memesan ini lagi.... Untuk makanan 70 ribu++, saya tidak merasa pantas membayar dengan harga segitu.


Lain bedanya apabila kita makan di tempat yang memang khusus menjual ramen, walaupun kiosnya kecil.... Ichiraku Ramen tetap patut dapat tempat tersediri di kancah per-ramen-an.

Shoyu Ramen
Kali saya pesan shoyu ramen. Cuma memang disini, base sup ayamnya (Tori Paitan) dipakai disemua menu ramen disini. Lebih light daripada miso ramen yang saya terakhir makan disini, tapi memang gurihnya masih tetap menonjol.




Untuk ramen 25 ribu, rasanya mahal... dengan topping yang pantas, saya bersedia membayar 70 ribu untuk ramen ini.


Jumat, 20 April 2012

Test of skill

Apa yang menjadi ukuran tingkat keahlian seorang juru masak? Kemampuan untuk membuat masakan yang rumit? Ataukah kemampuan untuk membuat sesuatu yang sederhana terasa kompleks?

Debat kusirnya mungkin akan panjang, jadi saya akan berpendapat dari sisi subyektif saya. Saya sendiri lebih cenderung ke pertanyaan yang kedua. Masakan yang sederhana merupakan ajang ukur diri akan kemampuan memasak seseorang. Untuk Indonesia,  mungkin nasi goreng akan masuk di kategori makanan sederhana ini.


Kenapa nasi goreng? Mudah ditemui di mana-mana.. Di restoran mahal sampai pedagang keliling seperti ini menjual nasi goreng.


Banyak yang bilang nasi goreng enak karena campurannya... Seafood, kambing, ayam, babi, sayuran.. sangat beragam pilihannya... Tapi menurut saya, tes ukur kemampuan yang sebenernya di nasi goreng hanya dengan menggunakan nasi, bumbu dan telur.


Rasa merupakan pengalaman, fantasi dan harapan. Selalu ada ekspektasi soal rasa, bayangan soal kenikmatan dan ingatan soal enak dan tidak enak. Sajian mewah belum tentu memuaskan, yang sederhana pun belum tentu murahan.


Penjual nasi goreng keliling ini merupakan contoh kesederhanaan dari makanan. Mereka tidak menawarkan topping yang muluk-muluk. Hanya bertaruh pada pengalaman kepuasan makan si pembeli makanan.


Rasa makanan tidak pernah kompromi soal tempat dan harga. Rasa merupakan gengsi dari makanan itu sendiri.








Ada beragam penjual sejenis, namun rasanya tidak pernah sama satu dengan yang lain. Menyenangkan bukan?

Minggu, 15 April 2012

Pilihan Sarapan?

Mungkin ada yang menyadari, bahwa kebanyakan pilihan sarapan kami adalah bakmi. Saya sendiri merupakan penggemar bakmi dan semua yang berhubungan dengan hal tersebut, terutama bakmi kuah dan rupa-rupanya (ramen, lamien dll). Saya bersyukur istri saya juga cukup menyukai bakmi, jadi setelah menikah malah saya lebih menikmati petualangan nikmat ini.

Bakmi Belitung merupakan tempat bakmi reguler saya yang baru. Lebih dekat dengan rumah dan kami berdua cocok dengan bakminya.

Pangsit rebus dan sup nya benar-benar kombinasi yang pas. Pangsit rebus nya lembut dan nikmat bumbu daging nya sementara sup nya gurih manis menyegarkan.

Pangsit Rebus (Wonton Soup)

Istri saya belum pernah makan bakmi dengan jenis lebar. Jadi pagi itu kami memesan satu porsi bakmi lebar.

Bakmi Lebar
 Menurut saya ini bakmi lebar paling enak yang saya pernah makan. Walaupun tipis, tapi bakmi ini direbus sampai al dente. Sangat enak waktu dikunyah (subyektif).




Saya pribadi memesan bakmi normalnya, yang menurut saya sangat enak dimakan dengan potongan acar cabai.


Kalau ada yang sudah pernah disini mohon feedback nya ya :)

Chinese Food 78 Poris Indah

Istri saya tiba-tiba ingin makan chinese food. Bertahun-tahun tinggal di Tangerang, saya belum pernah menemukan restoran chinese food yang benar-benar mantab. Kami memutuskan pergi ke daerah perumahan Poris Indah yang memang banyak penjual makan dimalam hari.

Ada satu tempat yang terlihat ramai oleh pembeli. Kami menepi dan masuk ke dalam restoran chinese food 78.

Kami memesan song sui sawi asin, babi kecap, cap cay goreng dan sapi cah cay sim. Karena menyadari porsi makanannya besar-besar, kami meminta cap cay dan sapi cah cay sim nya dibungkus saja.

Song sui nya berbeda dengan yang saya pernah makan di kampus saya dulu. Ini lebih keruh kuahnya, mungkin karena faktor sawi asin atau faktor tumisan daging babi nya.

Song Sui Sawi Asin
Isinya bukan cuma daging babi dan sawi asin, ada usus babi dan hati babi. Rasanya gurih asam namun segar. Penyuka sawi asin pasti akan cocok dengan makanan ini. Cocok sekali dimakan dengan nasi hangat. 


Untuk babi kecapnya, tipenya bukan yang terlalu manis. Rasanya lebih ke manis gurih dengan aroma bawang putih. Menurut saya ini juga enak sekali dan datang dengan porsi yang cukup besar.

Babi Kecap
Ini sudah secara resmi menjadi tempat persinggahan kami apabila ingin makan chinese food lagi.

Jumat, 13 April 2012

Ichiraku Ramen

Sewaktu istri saya berubah pikiran dari rencana awal makan bubur ayam menjadi makan ramen, saya tidak bisa menyembunyikan kegembiraan. Langsung besok ke daerah pasar lama Tangerang.

Tempat ini tidak terlalu besar. Tapi atmosfer nya cukup nyaman.


Foto didalam menunya cukup meyakinkan, yang lebih mengagetkan adalah harganya. Dari pengalaman saya, biasanya ramen 30 ribu-an kebawah biasanya rasanya  murahan.


Cukup bersih dah nyaman kan tempatnya?


Well, it said that japanese street cuisine. We'll see.....


Tampilan awal dari saporo ramen ini cukup meyakinkan. Dimenu nya ditulis merupakan campuran kaldu ayam dan miso.

Sapporo Ramen
Toppingnya berupa irisan daging ayam, toge, jamur kuping, wijen, nori dan telor setengah matang setengah butir.


Kuahnya kental dan sangat terasa kaldu ayamnya. Tipenya Tori Paitan menurut saya. Rasa misonya samar-samar.


Bakmi ramennya tekstur dan rasanya secara mengejutkan kenyal dan gurih. Sangat menyenangkan memakannya. Benar-benar makanan yang value for money nya tinggi sekali.


Sayangnya tori karaage yang saya pesan kurang enak. Minyak yang dipakai untung menggoreng kurang bagus dan sudah tengik. Tekstur ayamnya juga agak keras.

Tori Karaage 
Secara umum, ramennya luar biasa. Sangat murah namun rasanya mahal. Walaupun toppingnya kurang mengesankan, tapi dengan sup ramen seperti ini hampir tidak signifikan toppingnya.


I'll be back.

Kamis, 12 April 2012

Ayam Goreng Borobudur

Disuatu hari, saya  cuti untuk menemani istri saya yang sedang kurang sehat. Istri saya sulit sekali makan karena hampir setiap makan bawaannya muntah. Setelah berdiskusi, kami menuju ke restoran Ayam Goreng Borobudur. Tempat ini sudah lama ada, dan terkenal dengan ayam gorengnya yang enak.

Walaupun istri saya pada dasarnya kurang suka ayam, dan juga sedikit alergi dengan si ayam ini. Tapi entah kenapa saat itu dia maunya makan ayam goreng.

Saya cukup beruntung, siang itu sudah tidak terlalu ramai lagi disana. Kami memesan ayam goreng, udang goreng mentega, cah kangkung dan seporsi tahu goreng.


Seumur-umur saya makan disini, saya selalu curiga kecap yang disediakan dimeja itu merupakan homemade. Karena rasanya agak berbeda dengan kecap kebanyakan yang dijual.  

Kecap tanpa merk
Soda susu yang saya pesan tiba lebih dulu. Jarang sekali saya diijinkan untuk memesan minuman ini (tidak sehat kata istri saya).

Soda Susu
Yang menarik perhatian saya adalah udang goreng menteganya. Penampilannya cukup menggoda, plus aromanya.

Udang Goreng Mentega
Rasa sausnya terasa margarinnya yang dimasak dengan kecap dan dikucuri jeruk nipis. Manis, gurih dan menyegarkan. Istri saya langsung menetapkan menu ini sebagai menu wajib pesan di kunjungan berikutnya. 


Namun, buat saya pribadi yang paling ditunggu tetap ayam goreng dengan taburan kremesnya.

Ayam Goreng Borobudur + Tahu Goreng
Ayamnya mungkin ukurannya tidak telalu besar (ayam kampung), tetapi dibumbui dengan baik dan digoreng kering. Rasanya gurih nikmat. Disarankan sambal yang diberikan diberi kecap yang ada dimeja, dan ayamnya dimakan dengan cocolan sambal yang sudah dikecapi itu. Ditambah dengan kremes dan nasi hangat, dijamin cocok. Saya sendiri selalu memesan 2 potong ayam goreng untuk saya makan sendiri.


Tahunya juga sangat enak menurut saya (subyektif). Diluarnya cukup kering, tapi didalamnya masih lembut basah. Saya juga yakin bahwa tahu ini homemade atau dari pedagang lokal.

Sabtu, 07 April 2012

Soto Ayam Lamongan Mbak Ayu

Warung ini terletak di pelataran ruko disebelah pom bensi Alam Indah. Akhirnya kami pun mengunjungi warung ini. Bagi istri saya yang lama tinggal di Surabaya, tentu akan lebih kritis soal makanan yang umum ada di Surabaya ini.


Sebagai pelengkap, gorengan tahu dan risol, krupuk udang dan sate jeroan ayam tersedia disini.


Saya lupa foto soto yang belum diaduk. Ini setelah saya tambahkan sambal dan jeruk nipis.


Isinya cukup sederhana. Cuma bihun, kol dan ayam suwir. Rasa kuahnya ringan tapi rasanya cukup kuat. Jeruk nipis akan membuat soto ini lebih nikmat.


Untuk ukuran makan murah meriah dan nikmat, soto ini sangat disarankan.