Disuatu hari, saya cuti untuk menemani istri saya yang sedang kurang sehat. Istri saya sulit sekali makan karena hampir setiap makan bawaannya muntah. Setelah berdiskusi, kami menuju ke restoran Ayam Goreng Borobudur. Tempat ini sudah lama ada, dan terkenal dengan ayam gorengnya yang enak.
Walaupun istri saya pada dasarnya kurang suka ayam, dan juga sedikit alergi dengan si ayam ini. Tapi entah kenapa saat itu dia maunya makan ayam goreng.
Saya cukup beruntung, siang itu sudah tidak terlalu ramai lagi disana. Kami memesan ayam goreng, udang goreng mentega, cah kangkung dan seporsi tahu goreng.
Seumur-umur saya makan disini, saya selalu curiga kecap yang disediakan dimeja itu merupakan homemade. Karena rasanya agak berbeda dengan kecap kebanyakan yang dijual.
Kecap tanpa merk |
Soda susu yang saya pesan tiba lebih dulu. Jarang sekali saya diijinkan untuk memesan minuman ini (tidak sehat kata istri saya).
Soda Susu |
Yang menarik perhatian saya adalah udang goreng menteganya. Penampilannya cukup menggoda, plus aromanya.
Udang Goreng Mentega |
Rasa sausnya terasa margarinnya yang dimasak dengan kecap dan dikucuri jeruk nipis. Manis, gurih dan menyegarkan. Istri saya langsung menetapkan menu ini sebagai menu wajib pesan di kunjungan berikutnya.
Namun, buat saya pribadi yang paling ditunggu tetap ayam goreng dengan taburan kremesnya.
Ayam Goreng Borobudur + Tahu Goreng |
Ayamnya mungkin ukurannya tidak telalu besar (ayam kampung), tetapi dibumbui dengan baik dan digoreng kering. Rasanya gurih nikmat. Disarankan sambal yang diberikan diberi kecap yang ada dimeja, dan ayamnya dimakan dengan cocolan sambal yang sudah dikecapi itu. Ditambah dengan kremes dan nasi hangat, dijamin cocok. Saya sendiri selalu memesan 2 potong ayam goreng untuk saya makan sendiri.
Tahunya juga sangat enak menurut saya (subyektif). Diluarnya cukup kering, tapi didalamnya masih lembut basah. Saya juga yakin bahwa tahu ini homemade atau dari pedagang lokal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar